Pemanasan
global
(Efek
rumah kaca)
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Fisika Dasar II
SITI
RUKOYAH
1209207077
MIPA/
PENDIDIKAN FISIKA/ II
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
– 2010
PENDAHULUAN
Keadaan suhu
di bumi sekarang ini semakin hari semakin panas kita rasakan. Suhu pun tidak
stabil, cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka bumi ini terancam. Pembangunan
gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan
salah satu penyebab makin panasnya suhu bumi. Karena tidak seimbangnya kadar
karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh mesin-mesin
industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.
Sejak
revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia, khususnya di Eropa
terus meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian
lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun
juga gencar dilaksanakan.
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Efek Rumah Kaca
Efek rumah
kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah
proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit
beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah
kaca.
Efek rumah
kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang
terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi
akibat aktivitas manusia. Yang belakangan ini diterima oleh semua; yang pertama
diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Ketika
radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi
radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34%
dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23%
menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk berfotosintesis.
Malam hari
permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak diubah menjadi
bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam bentuk
radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari permukaan
bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer
menyerap energi panas pantulan dari bumi.
Dalam skala
yang lebih kecil, hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca. Radiasi sinar
matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari benda dan
permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan tertahan atap
kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara
di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca atau ”green
house effect”. Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut gas
rumah kaca atau ”green house gases”.
B. Pengaruh Rumah Kaca
Pengaruh
rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya meningkat
dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-macam panjang gelombang,
kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi terletak pada kisaran sinar
tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara normal di atmosfer bagian
atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas
metana dari pembusukan, mengabsorpsikan sebagian besar inframerah yang dapat
dirasakan pada kulit kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga dari sinar yang
mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer.
Sebagian
besar sisanya akan diabsorpsikan oleh benda-benda lainnya. Sinar yang
diabsorpsikan tersebut akan diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi
inframerah dengan gelombang panjang atau panas jika bumi menjadi dingin. Sinar
dengan panjang gelombang lebih tinggi tersebut akan diabsorpsikan oleh karbon
dioksida atmosfer dan membebaskan panas sehingga suhu atmosfer akan meningkat.
Karbon dioksida berfungsi sebagai filter satu arah, tetapi menghambat sinar
dengan panjang gelombang lebih untuk melaluinya dari arah yang berlawanan.
Aktivitas filter dari karbon dioksida mengakibatkan suhu atmosfer dan bumi akan
meningkat. Keadaan inilah yang disebut pengaruh rumah kaca.
Pengaruh karbon dioksida yang dihasilkan dari
pencemaran udara berbentuk gas yang salah satunya adalah dari rumah kaca.
Karbon dioksida mempunyai sifat menyerap sinar (panas) matahari yaitu sinar
inframerah, sehingga temperatur udara menjadi lebih tinggi karenanya. Apabila
kadar yang lebih ini merata diseluruh permukaan bumi, temperatur udara rata-rata
diseluruh permukaan bumi akan sedikit naik, dan ini dapat mengakibatkan
meleburnya es dan salju di kutub dan di puncak-puncak pegunungan, sehingga
permukaan air laut naik.
C. Mekanisme Terjadinya
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan
dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang
mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon
dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70%
diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu
relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap
diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang
atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan
oleh karbon dioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas
ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan
oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan
ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
Sedangkan proses secara singkatnya yaitu ketika
sinar radiasi matahari menembus kaca sebagai gelombang pendek sehingga panasnya
diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca tersebut. Untuk
selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan panjang
gelombang yang panjang (panjang geklombang berbanding dengan energi) sehingga
sinar radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam
rumah kaca lebih tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca.
D. Dampak Rumah Kaca
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan:
Ø Adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi,
Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di
atmosfer.
Ø Mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub,
Dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.
Ø Meningkatnya suhu air laut,
Sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan
permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan pengaruh
yang sangat besar.
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah
meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan gas
rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global
antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2
di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari
permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi
menjadi meningkat.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya
konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di
atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya
yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorpsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami: 25%
dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45%
diabsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam
bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar
infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan
gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek
rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara
siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan
efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida
(NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas
tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
E.
Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca
Banyak hal gampang yang bisa kita lakukan untuk
mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Caranya, kita
bisa mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan. Selain
hemat energi dan uang untuk bayar listrik, juga mengurangi polusi karena
penggunaan bahan bakar. Rajin-rajin memanggil tukang servis AC. Carpooling atau
berangkat bareng teman atau keluarga ke sekolah, tempat les, atau mal. Selain
mengurangi kemacetan, kita juga menghemat energi. Saat mencetak tugas, usahakan
memakai dua sisi kertas. Plastik adalah bahan yang sulit untuk diuraikan. Kalau
dibakar, plastik akan menjadi zat racun atau polusi. Pemakaian kantong plastik
saat belanja harus dikurangi. Seluruh plastik itu hanya menjadi sampah. Coba
pakai tas karton atau tas kanvas.
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Efek rumah kaca menyebabkan kenaikan suhu bumi, sehingga
mempengaruhi iklim secara global.
2. Namun demikian, efek rumah kaca juga berdampak
positif, seperti tetap berlangsungnya kegiatan pertanian pada musim dingin oleh
orang-orang Eropa.
3. Efek rumah kaca menimbulkan dampak-dampak negatif
lainnya yang menyebabkan kerugian pada manusia dan makhluk hidup lainnya.
Saran:
1. Penggunaan emisi gas karbon dioksida, mobil-mobil
yang boros bahan bakar sebaiknya lebih diefisienkan.
2. Mengganti bahan bakar minyak dengan tenaga tata
surya yang ramah lingkungan.
3. Penghijauan kembali hutan-hutan yang sudah ditebang
untuk mengurangi kadar karbon dioksida.
4. Penganekaragaman bahan bakar minyak, gas, tenaga
listrik, bahkan tenaga tata surya.
5. Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia,
sebaiknya melakukan pemeliharaan kendaraan emisi gas karbon dioksida atau
dengan kata lain melaksanakan program Langit Biru untuk mengurangi kadar polusi
udara yang sudah di ambang batas, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
6. Efek rumah kaca yang tidak terkendali dapat
menyebabkan perubahan ekologi yang sulit ditebak, seperti perubahan suhu dan
pola hutan yang mengurangi produktivitas pertanian.
7. Kerugian Indonesia di bidang pertanian karena
perubahan iklim yang disebabkan oleh dampak efek rumah kaca diperkirakan sangat
besar. ANGLAS (Asian Least Gost Greenhouse Gas Abatement Strategy) memaparkan
bahwa efek rumah kaca mengakibatkan antara lain: naiknya permukaan air laut,
krisis air bersih, meningkatnya frekuensi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk,
rusaknya infrastruktur daerah tepi pantai, dan menurunnya produksi pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Efek
http://lasonearth.wordpress.com/makalah/efek-rumah-kaca-green-house-effect/